ANDAIKAN

Berhentilah untuk berkata "andaikan" karena itu hanyalah sebuah espektasi

Andaikan aku bisa memutar waktu aku ingin menghabiskan masa kecilku dengan riang, iya terkadang kalimat itulah yang terbesit di hati kecil ini, andai aku kembali ke masa kecilku ingin rasanya hidup itu kuhabiskan dengan bermain saja, aku kecewa dengan tumbuh dewasanya aku ini, bertumbuh dewasanya aku menyadarkan aku kini masalah pun datang silih berganti. Espektasi yang di inginkan semua orang, sebagian orang beranggapan makin dewasanya kita maka makin banyak sesak di dada, makin penuh kepala yang katanya hampir pecah. Sampai sekarang pun aku bertanya kepala pecah itu seperti apa? Apakah kalimat itu hanya dilontarkan ketika masalah datang? Apa pecah berkeping seperti gelas yang jatuh dari tingginya meja atau hanya sebuah pepatah untuk melampiaskan kekesalan serta beban hidup. Ada-ada saja yah, kalimat yang sangat spontan bagi sebagian kalangan.

Aku berfikir sejenak saat menulis kalimat diatas, beberapa waktu lalu aku sempat membaca dimana kejadian bunuh diri terbanyak salah satunya ada di negara korea selatan.  Itu di sebabkan karena insiden seperti banyak masalah, depresi, serta kehidupan mereka telah direnggut oleh manusia lain yang tak menanamkan peri kemanusiaan. Coba bayangkan ada sebuah tempat khusus untuk melakukan insiden bunuh diri tersebut, dapat kita simpulkan dari terjunnya mereka yang telah bunuh diri itu maka terjadi paling sedikit yah pecah kepala. Dan cus sebuah kalimat rasanya kepala ini ingin pecah pun menjadi nyata di negara tersebut.

Eitss jangan salah dulu saya tidak menganjurkan untuk melakukan hal itu, baca sampai habis biar menemukan jawabannya


Andai aku bisa terbang

Andai aku bisa jalan-jalan sepuas hati tanpa kendala apapun

Andai aku bisa berlari sejauh mungkin dari muka bumi ini

Andai aku bisa menyebrangi samudra akan kulalui demi kamu (bucin)

Andai aku bisa makan ini dan makan itu

Andai tuhan lebih peka terhadap hidupku

Andai aku bisa belanja sesuka hatiku

Andai semuanya berpihak padaku

Andai rasa ini bisa mati tak ada sakit yang cukup dalam untuk dirasakan

Andai aku bisa memutar balik waktu pengen rasanya bareng keluarga terus

Dan masih banyak lagi yang kita espektasikan dengan berandai. Semua orang punya keinginan untuk mengandaikan apa yang mereka inginkan. Espektasi yang begitu kuat, terkadang andai bisa menjadi kenyataan, terkadang pun hanya sebatas angan dan andai bisa membuat sesat jika terlalu dipaksakan.

Andai itu telah berlalu, 

Andai itu telah menjauh,

Andai telah meninggalkan kita yang tak pernah menghargainya

Tidak juga karena andai bukan hanya tentang masa lalu, andai bukan hanya ada di belakang kisah seperti cerita novel dengan alur maju mundur. Andai pun bisa menjadi alur maju dengan usaha serta tekad. Satu yang sulit yaitu kita terlalu terburu-buru untuk melakukan sesuatu, kita terlalu berambisi tapi tak ingin menerima konsekuensi. 

Kita kurang bersyukur dan menikmatinya. Hati pun bukan tipe orang yang selalu menikmati keadaan. Ini cuma cerita andai yang kuceritakan secara imajinatif yang ada dikepalaku. Hehe kepala yang hampir pecah katanya.

Keseruan hidup bergantung bagaimana kita mengkolaborasikan dengan bersosial dengan cara yang positif. Jika hidup di isi dengan pemahaman jauh dari agama maka bisa saja hidup di isi dengan foya-foya tak berfaedah, hidup di akhiri di ambang ketinggian gedung yang sama sekali tak bermakna. Kematian yang sama sekali tak di ridhoi oleh sang pencipta. 

Itulah jawaban dari pernyataan insiden bunuh diri, saya tidak menganjurkan untuk melakukan hal tak berfaedah tersebut dengan cara bunuh diri agar kepalanya bisa pecah tetapi jika iman tertanam sedari mungkin kita akan sadar bahwa andai yang tak kesampaian itu bisa terlewati walau berat. Andai bisa kita wujudkan dengan usaha kita. Pesan guruku yang selalu kuingat saat ini "usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil" apapun hasilnya bergantung dari usaha yang dilakukan. Bukan dengan usaha bunuh diri yah.

Yah itulah andai sebuah keinginan yang ingin dilakukan oleh setiap insan, berhentilah berkata andai sebab ada pepatah yang mengatakan seperti ini "Yang lalu biarlah berlalu, kini tata masa depan wujudkan andai masa depan menjadi kenyataan. Alur maju andai akan berlangsung asal kita tak pernah terjebak di masa lalu, alur maju akan tetap berlanjut dengan sejuta andai masa depan yang harus di wujudkan dengan tetap bertahan dengan keadaan.


Komentar

Postingan Populer