Hakikat Cinta



Hakikat cinta

Oleh Mursyidah Auni

Mencintai adalah kebutuhan setiap makhluk hidup, siapapun ingin merasakan cinta. Cinta yang selalu dominan dengan kata kasih sayang, kasih sayang yang didapatkan baik dari sang pencipta, diri sendiri, dan orang lain. Cinta yang begitu bersih dengan maknanya, suci dengan ketulusan dan kasih sayangnya. Hakikat cinta adalah ketika bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau cinta yang diperoleh dari yang di harapkan.

Hakikat cinta, yang manakah sebenarnya cinta itu? Apakah Cinta yang biasa dipermainkan oleh sang penggila cinta yang di rundung rindu oleh sang kekasih atau cinta yang dimainkan oleh sang pujangga kesepian. Cinta yang suci kadang ternoda oleh perilaku yang tidak senonoh, menganggap bahwa inilah hakikat cinta yang sesungguhnya tapi terkadang pula cinta di permainkan oleh orang-orang yang merasa paling maha cinta dimuka bumi ini, mengatasnamakan cinta padahal cinta yang mereka sebut itu sangat jauh dari defenisi cinta itu sendiri.
Hakikat cinta terkadang dimainkan oleh orang yang tak punya tanggung jawab, rela mati karena cinta rela hilang harga diri karena cinta. Hati-hati dengan cinta, karena apabila kau mainkan cinta jauh dari defenisinya maka bukan cinta yang kau dapat tapi cinta yang akan kau temui adalah hanya sebatas kecewa yang berlabel cinta. Cinta itu tulus apabila dijalani dengan tulus dan penuh kasih sayang yang ikhlas, cinta itu damai apabila cinta yang dijalani penuh dengan kedamaian, cinta itu tidak palsu jika dijalani pula dengan ketidakpalsuan.

Terkadang kekecewaan hadir saat cinta yang diperankan tak mendapat balasan dari yang dicintai. Jangan mainkan cinta seperti yang dimainkan oleh sang drama cinta di sinetron atau film romantis. Cinta yang mereka perankan itu sudah memiliki skenario sendiri yang ditulis oleh sang penulis, cinta yang disusun rapi sedemikian rupa indahnya. Itu cinta yang telah dilukiskan dan dipoles oleh penulis dan produsen film. Lukiskan cinta dengan caramu, lukiskan cinta dengan menjalani skenario dari sang maha cinta yang sesungguhnya, Dia yang menulis skenario itu tinggal bagaimana para pecinta menjalani dengan kesungguhan dan keikhlasan. Apabila cinta yang dijalani dengan penuh ikhlas dan kesyukuran maka kecewa dan hakikat cinta yang sesungguhnya akan diperoleh dengan mudah dan bahagia.

Kecewa itu wajar dalam hal cinta, mencintai, dan dicintai. Tinggal bagaimana langkah indah dan cara terbaik untuk tetap bangkit demi memperoleh cinta yang tulus serta mendapat ridho-Nya sang maha cinta. Jika cinta yang diperankan selalu berharap pada drama-drama cinta maka cinta yang dicari tak akan pernah di temukan. Mencintailah yang sewajarnya, mainkanlah cinta dengan  selalu melibatkan sang maha kekal dan sang maha cinta.

Hakikat cinta itu indah jika dilukiskan dengan cara indah. Lukiskan cerita cintamu dengan menjalani skenario yang telah dituliskan oleh penciptamu. Karena cinta yang dilukiskan tak pernah sama sekali memainkan cinta palsu. Tugas andalah memilih yang mau menjalani cinta itu seperti apa, maukah dibawa pada lembah kebaikan atau pada lembah yang buruk yang selalu bangga membawa label cinta tapi itu sangat jauh dari hakikat cinta itu sendiri.

Ekspresikan cinta menurut versi anda, karena tulisan diatas tidak selamanya memihak pada anda wahai pembaca.

Salam literasi
Salam cinta

Goresan penaku

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer