Perpisahan


Perpisahan penuh makna

Oleh Mursyidah Auni


Perpisahan dan kelulusan merupakan hari bahagia yang dinanti oleh seorang pelajar dan penuntut ilmu. Yah itulah momen yang begitu bahagia penuh cerita, mungkin pula itu akhir dari segala cerita yang telah dilukis bersama-sama dengan kawan seperjuangan dan itulah momen yang akan melukiskan sejarah yang penuh makna.

Waktu yang begitu dinanti-nanti bersama dengan kawan seperjuangan disaat itu pula akan ada yang mengganjal dihati, yaitu rasa sedih dan bahagia. Sedih karena cerita bersama dengan mereka kini berakhir sampai disitu, bahagia karena ini merupakan langkah awal untuk mencapai proses keinginan dalam menggapai cita-cita yang lebih tinggi. Dan betul kata sebagian orang, hargai setiap momennya dan orangnya karena momen itu tidak akan pernah terulang kembali, momen yang telah terjadi itu kini cukup menyimpannya di lubuk hati yang paling dalam dan paling penting juga untuk menyimpannya di album foto, seperti foto yang diatas. Hargai semua yang terlibat dalam cerita kisah yang sedang dilukis karena beda orangnya maka beda pula cerita dan sejarahnya.

Pada hari yang ditunggu itupun kini berlangsung dengan sederhana, tapi sekali lagi jangan melihat pada sederhananya sebuah peristiwa penting seperti itu tapi perlu diketahui bahwa walau itu sederhana asal bisa membuat bahagia dan dapat tersenyum. Itung-itung dengan tersenyum yang diperoleh dari kesederhanaan itulah kita dapat memperoleh kebahagian plus awet muda. Hari yang membuat hati tidak karuan, membuat hati sedikit sesak "oh apakah ini akhir dari cerita yang telah kita rajut bersama-sama". Mungkin kata itulah yang akan terlontar dari salah satu diantara kita yang sedang melakukan acara perpisahan itu. Ternyata acara ini merupakan acara yang sangat bermakna, tidak rela untuk menjalankan acara itu, tapi inilah takdir dan inilah letak momen bersejarah yang akan dikenang oleh siapapun yang terlibat diacara bermakna itu.

Sedikit berbagi tentang acara perpisahan yang penuh makna, dikala itu kita disibukkan dengan persiapan yang harus disiapkan dengan matang untuk lancarnya proses perpisahan itu, bukan berarti kita menginginkannya tapi mungkin akan dapat jadi sejarah, lanjut diwaktu itu pula satu hari sebelum acara perpisahan saya menghubungi ayah saya untuk hadir, karena ini merupakan acara yang sakral maka orang tua wajib hadir untuk menyaksikan proses kelulusan anaknya. Saat menelfon jawaban darinya sedikit mengecewakan dia tidak dapat hadir diacara bahagia itu, okelah kuputuskan untuk menghubungi tanteku yang kebutulan dari kecil aku dirawat olehnya, jawabannya hampir mengecewakan juga katanya "maaf mungkin tidak bisa hadir diacara perpisahanmu, karena tante ada acara juga disekolah yaitu acara perpisahan juga, Perpisahan kepala sekolah lama tante". Harapanku mulai putus asa, baiklah tak apa jika tidak ada diantara mereka yang bisa hadir, insya allah saya siap menghadapi hari kebahagian dan perpisahan ini bersama teman-teman dan guru-guru saya dengan hati yang ikhlas dan kuat. Tapi hatiku tak bisa melihat jika besok kawan-kawanku akan menyaksikan air mata bangga dari orang tuanya, sedang aku siapa yang akan menangis bangga dengan pencapaianku saat ini, pencapaian yang telah kuraih selama enam tahun menuntut ilmu dipondok pesantren. 

Dipagi hari yang cerah acara yang dinanti akan segera dimulai, para tamu undangan telah berdatangan. Orang tua santri telah banyak yang datang, kenapa aku masih berharap, padahal yang kutahu pasti tidak akan ada yang bisa menghadiri acara perpisahan dan kelulusanku ini. Tak disangka sungguh Allah maha penyayang, tanteku datang untuk mewakili kedua orang tuaku, masya allah betapa bahagianya hati ini. Dia rela datang meninggalkan acara pentingnya disekolah hanya untuk melihatku, sungguh aku takjub padamu ya Rabb.

Begitu riuh acara itu, acara yang dipenuhi isak tangis, hampir semua yang hadir diacara itu menitikkan air mata tak tahan melihat perpisahan yang penuh makna itu, puisi indah dilantunkan, sambutan oleh senior yang sebentar lagi akan lulus pun dibacakan dengan syahdu penuh penghayatan, tak lupa ucapan terima kasih untuk guru tercinta, ucapan perpisahan yang mendalam untuk teman seperjuangan dan adik kelas, dan paling penting ucapan yang paling berkesan untuk kedua orang tua yang sudah membiyai untuk sekolah dan rela berjuang untuk kesuksesan anaknya. Itulah akhir dari perpisahan yang penuh makna, cukup sederhana tapi dapat membuat pesertanya merasakan kepedihan dan kebahagian di perpisahan itu. Aku bersedih dimomen itu karena betapa tidak enaknya menjadi anak broken home, seseorang yang kutunggu tidak bisa hadir diacara itu, hanya melihat sosok yang luar biasa karena mau datang untuk mewakili kedua orang tuaku. Tapi kubersyukur karena masih memiliki orang tua, bagaimana dengan mereka yang sudah menjadi anak yatim piatu.

Semoga kita dapat menjadikan kisah diatas menjadi pembelajaran dan hikmah bahwa perpisahan pasti akan terjadi, rela tidak rela, ikhlas tidak ikhlas itulah akhir dari segala cerita yang dilukiskan. Jangan pernah membenci orangnya ketika perpisahan telah terjadi, ukirlah dihati bahwa kepada siapa kita telah merajut cerita indah yang penuh suka duka, jadikan perpisahan sebuah perpisahan yang akan dikenang oleh semua orang dan lukiskan perpisahan itu dengan kenangan yang penuh makna serta menjadi sejarah sepanjang masa. Hargailah bahwa beda cerita maka akan berbeda proses sejarah perpisahannya tinggal bagaimana kita menjalaninya dengan penuh kesyukuran.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer