Apa Hidup Memang Pahit Banget Yah??
Mengapa terkadang beban masalah/hidup seringkali menghantui kita? Pernahkah terbersit di hati serta pikiran bahwa hidup ini terlalu keras dan anda tidak sanggup untuk melewati segalanya.
Hari nan cerah aku duduk termenung meratapi langit kamar serta dinding putih di kamar itu, ada apa denganku? Ku mulai menghampiri jendela dan mengambil posisi yang cukup nyaman mengeluarkan kepala kejendela tersebut sambil menghela napas panjang yang kian sesak. Begitu banyak tanda tanya dikepala saat ini, begitu banyak hal yang tak bisa kupecahkan dengan kepalaku sendiri, serta begitu banyak pikiran yang belum menuai titik terang yang dapat mendamaikan. Ada apa? Aku tak bisa berdamai dengan diriku sendiri, aku tak bisa mengontrol diri dari keegoisan ini. Ah kejam sekali bagaimana ingin mengontrol orang lain, desa, dan negara sedang diri saja aku tak bisa mengontrolnya. Marah kian bercampur dengan sendunya hati saat ini. Bak gado-gado yang terlalu banyak campurannya begitulah pikiran, isi kepala, dan hati saat ini.
Kalimat ini begitu terngiang diingatan kala itu. "Begitu pahit hidup tapi kebanyakan dari kita terlalu membuatnya pahit? Bukankah obat yang dikonsumsi pun rasanya pahit tapi dapat menyembuhkan" mungkin hidup tidak jauh berbeda, terkadang setelah meminum obat gula-gulalah sebagai penawar kepahitan tersebut. Kita pun harus mencoba penawar dari pahitnya kehidupan, apakah berdo'a, berusaha bangkit, serta berani untuk mencoba lagi. Pahitnya kehidupan akan sembuh diwaktu yang tepat. Akan indah saat kita tahu rasanya bersyukur dan saat kita tahu bahwa takdir tak selamanya indah takdir tak selamanya menuai kebahagian.
Sontak saja di jendela itu dalam posisi yang kubuat senyaman mungkin dengan memikirkan segalanya, aku salah ketika harus memikirkan tapi tak berusaha untuk menjalaninya dulu, salah ketika memaki diri sendiri serta salah ketika menyalahkan takdir hidup tanpa mencari solusi yang pasti.
Sudahlah semua akan berlalu, bagaimanapun keadaan, sedemikian apapun rumitnya pasti akan terlewati jua sedikit demi sedikit. Begitu banyak proses yang teramat pahit akan terlewati dan sedikit sadar bahwa hidup memang keras tapi tidak perlu dijalani dengan kekerasan pula.
Bagai angin berlalu berhembus menapaki pepohonan rindang yang akan usai sesuai kehendak, bagai hujan yang akan mengalir deras membasahi apakah dapat membuat kerusakan atau keindahan pada alam? Hidup mungkin begitu tinggal seperti apa dalam menyikapinya, apakah akan menjadi sebuah langkah yang baik atau justru langkah yang buruk dan membuat orang sekitar pun terluka.
Salam dari kaum rebahan...
Komentar
Posting Komentar