Santri membudayakan tahun baru Islam (Hijriyah)

Apa itu tahun baru hijriyah?

Tahun baru hijriyah atau tahun baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad SAW. Dari kota Mekah ke kota Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 1 Muharram tahun baru bagi kalender hijriyah. Tahun baru ini dirayakan oleh kaum muslim, kegiatan yang juga tidak lepas dalam memperbanyak ibadah, bertaubat, makan bersama, serta hal-hal yang mendatangkan amal kebaikan yang sangat banyak keutamaannya di bulan muharram tahun baru hijriyah ini. Dikutip dari Wikipedia

Antusias Santri Nurul Ilmi Mamuju Tengah menyambut tahun baru hijriyah.

  • Membaca do'a akhir tahun dan do'a awal tahun baru hijriyah.
Santri Nurul Ilmi mempunyai kebiasaan membaca do'a akhir tahun dan Awal tahun pada ba'da magrib. Para santri membaca dengan berjama'ah di Masjid dan dibimbing langsung oleh ustadz pembina pondok.
  • Santri/santriwati secara bergilir membaca Al-qur'an dengan target 1 hari 1 malam di awal tahun baru Hijriyah khatam 30 juz.
Rutinitas yang tidak pernah ditinggalkan oleh Santri Nurul Ilmi saat 1 Muharram adalah membaca Al-qur'an dengan adanya kegiatan ini bisa pula mengingatkan kepada warga sekitar bahwa para santri sedang memperingati hari tahun baru umat Islam. Setidaknya suasana hiruk pikuk dengan lantunan ayat suci bisa didengar dan dirasakan warga setempat, sebagaimana hiruk pikuknya petasan di tahun baru Masehi. Dampak ini juga agar warga sekitar tidak asing dengan suasana tahun baru Islam. Sebagian tak jarang warga sekitar lupa dan tidak menyambutnya dengan semeriah di tahun baru masehi. Tak salah para santri mengambil andil untuk beramal dan mengingatkan pula.

Santri putra akan mendapat giliran jam 10 malam hingga subuh hari sebelum shalat subuh. Mereka tetap terjaga dalam membaca Al-qur'an demi mencapai target dan membiasakan diri menyambut tahun baru Islam dengan begadang dalam hal yang lebih  bermanfaat. Inilah tahun baru kita, tahun baru Islam begadang dengan beribadah tak salah sambil menunujukkan rasa hormat kita pada tahun baru Islam dan juga menjalankan keutamaan yang sangat berlipat pahalanya di tahun hijriyah. Generasi muda muslim pun tak boleh asing dengan tahun barunya, jika tahun baru masehi menghabiskan malam dengan sedikit manfaatnya maka seimbangkan pula rela begadang di malam tahun baru hijriyah dengan semangat beribadah dan menebar kebaikan yang mana pula manfaatnya jauh lebih banyak.
  • Acara makan bersama 
Jika yang kita tahu biasanya di malam tahun baru Masehi begitu antusiasnya orang-orang mengadakan acara bakar-bakaran. Bakar jagung, bakar ayam, bakar ikan dan masih banyak lagi acara yang diadakan sambil membakar petasan dan terjaga hingga pukul 12:00 malam. Nah tidak jauh berbeda tahun baru Islam pun bisa kita lakukan seperti para santri di ponpes Nurul Ilmi, mereka pun melakukan acara makan bersama, bakar ikan dan bakar gogos. Sederhana tapi bukan santri namanya jika tak senang dengan momen makan-makan, bukan santri namanya jika tradisi seperti itu disia-siakan. Karena momentum itu akan menjadi momen indah saat tak mondok lagi. Tak ada istilah bakar kenangan bagi santri, hehe. Alhamdulillah kesyukuran dan kenikmatan yang besar ketika bisa menyambut tahun baru Islam di pondok bersama para santri-santri itu, kebersamaan bersama kawan-kawan akan begitu berarti menjadi sebuah cerita indah disuatu saat nanti. Dengan semarak dan senangnya para santri pun berucap dengan girang "alhamdulillah bisa makan enak lagi".

Dengan acara yang dibudayakan oleh santri semoga kita tidak asing dengan tahun baru kita sendiri. Tahun baru Islam memang  tidak diadakan dalam konser yang besar tapi kita pun harus tahu bahwa bukan cuma tahun masehi yang perlu dimeriahkan, ada pula tahun baru Islam yang bisa kita meriahkan, walau tak ada konser besarnya setidaknya kita bisa menikmati lantunan ayat Al-Qur'an yang dibaca oleh santri-santri. Terkadang hati yang kosong juga harus diisi dengan damai, jangan hanya diisi dengan lagu galau, hati juga harus dihiasi dengan ayat-ayat suci apalagi ditahun baru maka suasana hati pula harus baru dengan keindahan ayat suci. Jika tahun baru masehi di meriahkan dengan hiburan nyanyian marilah kita menyeimbangkan kesenangan dan antusias untuk mengganti nyanyian sejenak dengan mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an. Jika kita bisa merasakan suasana meriahnya  tahun baru masehi kita pun harus meriah dan sangat senang menyambut tahun baru kita sendiri, tahun baru Islam. Jangan asing dengan tahun baru Islam, mari kita membiasakan suasana yang begitu banyak keutamaannya. 

Dokumentasi kegiatan santri Ponpes Nurul Ilmi Mamuju Tengah menyambut tahun baru Islam.


 

Suasana membersihkan santri/santriwati di sekitar lingkungan pesantren dalam menyambut tahun baru hijriyah. Tahun baru maka suasana baru juga perlu apalagi dalam hal kebersihan lingkungan.


 Makan bersama ala santri di malam tahun baru hijriyah, sambil nunggu giliran ngaji.


Persiapan hidangan untuk menyambut malam tahun baru nanti malam. Semangat😊








Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer